Foto: misteri tangan pecinta mobile legends |
Ups.... Akhir-akhir ini semua gara-gara mobile legends. Yah, mau gimana lagi mobil legends ini memang memiliki pemantik, sekali coba mau coba lagi, sama lah dengan rokok. Game online (dari PS, Tetris, CoC, Werewolf, Zinga Poker, sampai game biliar) ini banyak sekali peminatnya tak hanya kalangan mahasiswa, remaja separuh baya, bahkan santri sudah sejak lama termakan rayuan maut mobile legends ini. Entah siapa yang membawa pertama kali ke pesantren, apa jangan-jangan launchingnya dulu juga ke pesantren ya. Apa iya saya ketinggalan kereta kencana, ah ah ah gak tau dech.
Saya sengaja membahas mobile legends ini dikaitkan dengan santri. Karena santri yang diidentik dengan sarungan dan kopiahan, bahkan condong dikatakan lugu dan polos (mitos ah) sudah bisa terlihat keren dengan keterbukaannya dalam menerima segala perkembangan zaman, termasuk adanya mobile legend ini. Toh sampai saat ini MUI belum mengeluarkan fatwanya mengenai mobile legends kok, gak kayak game pokemon itu, semoga aja tidak yah santai saja lah. Mari kita nikmati game ML ini dengan penuh semangat dan penuh kesadaran.
Jaman biyen (dulu), nge-game/mainannya anak santri itu ya itu itu saja, main tebak-tebakan
lucu, main kuda-kudaan, main pal-lan/umpetan. sekedar menghibur diri dengan cara kolektif yang memang menyenangkan pada masanya. Memang ada sebagian, menghibur dengan caranya masing-masing. Menghibur diri tidak bisa kita lihat dari kebiasaan pada umumnya. Ada juga santri menghibur diri dengan cara menyendiri dan bersemedi.
Yang membedakan mungkin dengan jaman saiki (now/sekarang) adalah praktisnya dalam nge-game. Tidak perlu repot-repot mengunakan energi berlebihan layaknya mainan jaman biyen. Tidak perlu mengeluarkan banyak keringat, tidak perlu berpakaian rapi dan sopan, layaknya mau pergi ketempat wisata dan kantor. Mobile legends ini bisa dinikmati oleh siapapun dan dimana pun berada, di angkot kek, WC, dan warung-warung kopi lebih-lebih yang ada Wifi-nya, tambah jozzz. Jangan salahkan siapapun jika hari ini nge-game dan main mobile legends membuat mereka lupa akan segalanya, bahkan bisa membuat lupa akan pujaan hatinya. Yah dimaklumi aja, toh nge-game memang mengasyikkan dan pikiran terasa lebih ringan dengan adanya tugas yang numpuk. Mirisnya, dengan mobil legends ada sebagian mereka seakan-akan tidak terasa lapar, masalahnya ada yang lupa makan gara-gara mobile legends. Mobil legends memakan banyak korban jiwa bergeletakan tidur tanpa busana dan pakaian sempurna. Hahahaha 😀
Santri dan mobile legendsnya seakan-akan merupakan agenda rutin yang harus dilakukan, hutang yang harus dibayar dengan lunas, begadang sampai tengah malam tanpa mengenal batas waktu. Yang konyol itu, gara-gara mobile legends meraka lupa akan tugas yang diembannya, tugasnya apa, ya belajar, murajaah, minimal baca al Qur'an lah. Semoga aja gak lupa akan sholatnya. Kalau dulu santri sering kali menyodorkan slogan "Kitabi Zaujati" kitabku adalah istriku. Mungkin lebih tepatnya kalau sekarang dirubah redaksinya "Mobile Legendsi zaujati" mobile legendsku adalah istriku. Hehehehe. Berselancar di dunia Maya tidak masalah. Namun ingat batasi waktu main ya, karena bagaimanapun dunia nyata yang akan benar-benar melatih dirimu dan membentukmu jadi pribadi yang kuat fisik serta mental.
Dengan adanya mobil legends santri kelihatan senang, bahagia, sepertinya dunia ini hanya milik mereka dan mobile legendsnya. yah begitulah cara mereka mencari ketenangan dan kebahagiaan hidupnya. Daripada lihat filem yang merusak moral. Mendingan mobil legends dong. Ya gak.......!
Yang lebih parah tambah kata "banget" itu mereka tidak peduli dengan temannya lebih peduli dengan mobile legendsnya. Duh..... temannya sendiri sering dicampakkan gara-gara mobile legends. Tak heran jika ada perasaan jengkel dan mangkel melihat penikmat mobile legends. Yah begitulah sebagian kelakuannya. Tak heran juga jika ada pacar marah-marah tidak jelas gara-gara mobile legends, memang mobile legends sering melupakan cinta asmara. Pernah gak kamu lambat bales chat si dia gara-gara main mobile legends. Jangan gitulah kasian si dia menunggu lama. Buang jauh-jauh pikiran kayak gitu yang sering menganggap mereka gak responsif dengan kita, “Jangan-jangan dia nggak responsif karena bosen sama kita saja….” Bukan kita juga yang salah, tapi mungkin treatment kita ini belum sampai di titik ekuilibrium.
Apa perlu kita membuat surat ultimatum kepada penikmat mobile legends biar mereka tidak terus-terusan membuat jengkel akan keberadaannya. Kalau saya sih, tidak masalah mau main mobil legends, ya monggo. Saya paham kok mobile legends ini tidak hanya sekedar mainan semata, ketika saya mengamati pemain mobile legends, nampaknya tidak ada yang tidak serius dengan permainan itu, fokus, konsentrasi, khusyuk, dan tidak terlihat arogan. Tak seperti mereka yang sering main lapor-lapor club', kata bung mizan.
Ketika mabar mobile legends disitu juga terlihat membangun konektivitas pikiran melalui kekompakan dalam membangun koordinasi yang solid untuk melawan musuh. Rasanya tidak perlu lah melaporkan mobile legends ini ke kementerian informasi dan informatika gara-gara kamu di sering dicampakkan temen dan pacar.
Heheheh. Monggo pandangan saudara mengenai mobil legends yang semakin hari semakin menggiurkan. Ingin rasanya join tapi apa daya tangan tak sampai.
Santri Mahasiswa Al-Hikam Malang