felix siauw. akun instagram |
Oleh: Redaksi
Penolakan yang terjadi di beberapa tempat atas
dakwah Eks HTI dilakukan oleh kepolisian bukan berarti tidak memiliki alasan
logis. Sebagai orang yang memiliki tugas menjaga keamanan bangsa dan negara
dari rong-rongan perusak demokrasi, wajar saja jika pihak kepolisian bersikap
reaktif.
Apalagi sekelas felix siauw yang
terang-terangan menolak negara demokrasi dan termasuk dari bagian penggerak
anti Pancasila alias komplotan HTI. Dengan dibubarkannya HTI seharusnya membuat
mereka jera, insaf, sadar diri, dan segera bangun dari tidurnya yang selama ini
sudah cekoki bumbu-bumbu radikalisme dan saos ekstrimisme, bukan malah semakin
arogan dan membuat keresahan baru. Negera ini dibangun oleh orang-orang yang
berlatar belakang agama, suku, budaya yang berbeda-beda. Jangan coba-coba
memonopoli negara ini milik satu golongan saja.
Keluhan felix siauw di akun
instagramnya pada senin 04 maret 2019 benar-benar menjadi tontonan lucu alias nge-gaplek i. Berikut
keluhan yang ditulis Felix Siauw di akun instagramnya
"Apa
maunya pak polisi? Diskusi enggak mau, dijelaskan enggak mau dengar. Pak
presiden suruh lapor kalau ada persekusi, lha, ini pelakunya polisi sendiri,"
demikian keluhannya seperti halnya yang dikutip oleh tirto.id
Orang yang selama
ini anti pemerintah mau mencoba untuk bernaung di pemerintah, padahal dirinya
begitu munafiknya kepada pemerintah. Di manakah letak cara berpikirnya.
Felix siauw ditolak
ditakutkan akan tetap membawa nama HTI dan dukungan atas pasangan calon. Yah,
bukan sesuatu yang tidak mungkin jika misi HTI belum tercapai akan ada banyak
cara untuk dilakukan.
Baca juga: Keras Boleh Asal Tetap Beradab
Terbukti ditemukannya
banyak komunitas-komunitas jelmaan HTI yang masuk ke sekolah-sekolah membagikan
buletin, bikin camp, dan jualan merchandise. Kalis Mardiasih, salah satu perempuan aktif jaringan @KUPI 2017 untuk Islam & Keadilan
Gender dan konsen dalam jaringan @Gusdurians meneladani
9 nilai keutamaan Gus Dur mengatakan, “Minggu lalu, dari sekolah observasi kami, memang salah satu
kepala sekolah bercerita, bahwa anggota Rohisnya dapat undangan dari sebuah
komunitas, nggak tahunya adalah wajah baru dari HTI"
Nggak kapok-kapok ternyata......
Bangsa ini masih
trauma dengan Anda, pak Felix Siauw. Komplotan HTI begitu terang-terangya menganggap
negara ini negara Toghut. Jadi istirahatlah lah dulu dalam berdakwah. Intropeksi
diri pasca dibubarkannya HTI, kira-kira apa letak kesalahan HTI kok bisa
dibubarkan.
Kalau tidak,
mendingan minggat dari negeri ini. Gampang toh…