Penulis: Abdi Johan Kurnia
Atorcator.Com - Barangkali mereka yang memilih-milih di dalam memuliakan para dzurriyyah
Rasulullah, nanti akan ditanya oleh Rasulullah shollallahu alayhi wa sallam
kenapa membeda-bedakan di dalam memuliakan keturunannya. Bukankah Rasulullah
tidak membeda-bedakan umatnya ketika beliau memberi syafaat?
Jika ada yang menjawab, " ya
Rasulullah, kami tidak menyukai si fulan dzurriyyahmu itu karena
perangainya tidak mencerminkan apa yang engkau ajarkan." Bagaimana jika
kemudian Rasulullah menjawab, " apa urusanmu menilai dzurriyahku?
kenapa engkau tidak serahkan urusan dzurriyahku kepadaku? Bukankah
urusan keturunanku itu adalah urusanku yang aku akan pertanggung jawabkan di
hadapan Allah? Tidakkah kamu membaca perkataanku, " andaikan Fatimah binti
Muhammad mencuri, pasti aku potong tangannya"? Tidakkah kamu mengetahui
ucapanku itu? Bukankah itu maksudnya biar aku sendiri yang menghukum
keturunanku jika mereka bersalah? Lalu apa urusanmu mengambil hak yang Allah
berikan kepadaku?"
Ya Hasrotan 'alal ibaad, keberadaan keturunan Rasulullah tidak saja menjadi rahmat bagi
umatnya, tapi sekaligus juga ujian sampai sejauh mana mereka bisa menjaga
amanah darinya. Demikianlah yang bisa kita pahami dari ucapan beliau:
تركت
فيكم أمرين لن تضلوا ابدا كتاب الله وأًهْلَ بَيْتِي
Aku tinggalkan di tengah kalian dua
pusaka, yang kalian tidak akan tersesat selamanya; al-Qur'an dan ahlul baitku
(Riwayat al-Bukhari)