jawapos |
Penulis: Nurbani Yusuf
Atorcator.Com - Bharatayudha adalah perang paling besar sepanjang sejarah peradaban
kemanusian. Hampir semua yang kalah mati. Tapi semua yang berperang taat pada
aturan main--dan tidak ada protes atau interupsi setelah kekalahan----
*^^*
Bharatayudha telah membentuk dua
poros: poros amplop dan poros doa--poros amplop dipimpin Duryudana dan Drona.
Poros doa dipimpin Yudhistira dan Kresna--keduanya bertarung ketat berebut
dominan--koalisi amplop dan koalisi doa .. siapa menang.
Ini negara di mana Bhisma dibenam
ragu. Antara berperang di pihak Kurawa yang memberinya banyak fasilitas dan
kesenangan atau di pihak Pandhawa di mana ada kebenaran dan kemenangan.
Bharatayudha ini memang pelik dan menyisakan banyak soal. Dua keturunan Kuru
ini berebut kekuasaan. Melibatkan emosi, asmara, pikiran, tenaga juga uang yang
tidak sedikit.
Bhisma ada di antara dua bersaudara
yang berseteru. Mungkin ini semacam hukuman yang harus ia terima akibat soal
asmara yang pernah ia torehkan pada gadis cantik bermata jeli: Dewi Amba yang
patah hati. Yang kemudian menjelma menjadi Srikandi yang membunuhnya di Padhang
Kuru-Shetra yang kerontang.
Bhisma harus berperang di pihak
Kurawa. Bhisma tidak membela Kurawa yang culas dan suka bohong pada rakyatnya.
Juga tidak membela keturunan Duryudana yang haus kekuasaan--menggunakan
simbol-simbol agama yang ada pada pendeta Drona untuk meraih kekuasaan. Bhisma
berperang untuk menjemput taqdirnya--sebab Srikandi yang bakal membalaskan
dendam Dewi Amba yang pernah ia sakiti kebetulan ada di pihak Pandhawa
*^^*
Kurawa memang dikenal tamak.
Menghalalkan semua cara, termasuk suap, sebar uang dalam amplop, produksi
berita hoax dan dusta yang dibenarkan. Duryudana yang buta dikelilingi
orang-orang yang culas. Saudagar penipu. Pendeta Drona yang matre dan failasuf
suka pujian. Atau para panglima yang doyan mabuk dan suka bermain perempuan.
Saat perang antara Pandawa dan
Kurawa meletus, Bhisma berada di pihak Kurawa. Sesaat sebelum pertempuran, ia
berkata kepada Yudistira bahwa dirinya telah diperbudak oleh kekayaan, dan
dengan kekayaannya Kurawa mengikat Bhisma. Meskipun demikian, karena Yudistira
telah melakukan penghormatan sebelum pertempuran, maka Bhisma merestui
Yudistira dan berdoa agar kemenangan berada di pihak Pandawa, meskipun Bhisma
sangat sulit untuk ditaklukkan.
Bhisma juga pernah berkata kepada
Duryodana, bahwa meski dirinya (Bhisma) memihak Kurawa, kemenangan sudah pasti
berada di pihak Pandawa karena Kresna berada di sana, dan di manapun ada Kresna
maka di sanalah terdapat kebenaran serta keberuntungan dan di manapun ada
Arjuna, di sanalah terdapat kejayaan
*^^*
Bhisma pun mengerti bahwa dirinya
berpihak pada yang kalah sebab koalisi yang ia bangun bersifat simbolik dan
banyak kepentingan. Bhisma juga sadar bahwa kekayaan dan kesenangan membuatnya
terikat pada pilihan yang berlawanan dengan akal sehatnya tapi itulah taqdir
yang harus dijalani tanpa interupsi. Bharatayudha dimenangkan Yudhistira dan
Pandhawa. Tapi tak menyisakan satu pun kerabat nya. Kemenangan ini telah
menghabiskan semua. Yang tersisa hanya ada bau anyir darah--asap hitam dan
istana yang kosong ditinggal penghuni nya .. pada akhirnya semua kita akan
dibangkitkan sesuai dengan niat masing-masing ... ".
@nurbaniyusuf
Komunitas Padhang Makhsyar