Penulis: Muhammad
shidqi
Atorcator. Com-
Mbah, sampun pradin mbah..Engkau
beristirahatlah sejenak serambi dikelilingi cucu-cicitmu yang lucu-lucu dan
nikmatilah hasil taqarrub dan ta'abbud ila Allah-mu yg kami tahu sudah selama
hidup-mu. Sesungguhnya kami yakin engkau sangat berhak.
Mbah, saya
adalah saksi ketika engkau menolak amplop yg sangat tebal yang berisi uang dari
panitia ketika diadakannya Silaturrahmi 99 Alim Ulama NU di Sarang.
Mbah, kami
adalah saksi. Yang menyaksikan betapa zuhudnya engkau duhai ulama yang berkamar
kayu, berdipan kayu tua, beralaskan kasur kapuk dan tidak ada kemewahan dunia
di sekeliling-mu.
Mbah, kami
adalah saksi. Yang menyaksikan betapa memuliakannya engkau kepada habaib dan
penghormatan-mu kepada para pemangku amanah rakyat.
Mbah, kami
adalah saksi. Yang menyaksikan bahwa tidak pernah ada satupun momen yang
membuat wajah-mu memerah karena marah. Tidak pernah kami lihat engkau emosi
karena hal yang tidak cocok dan tidak sesuai dengan keinginan-mu.
Mbah, kami
adalah saksi. Yang menyaksikan bahwa politik tidak menurunkan derajat-kemuliaan-mu
sebab engkau berpolitik dengan santun tanpa merendahkan orang yang berbeda
dengan pilihan-mu. Engkau tetap baik kepada orang-orang yg memilih jalan
politik yang berbeda dengan engkau.
Mbah, betapa
malunya kami tidak bisa menuruti sedikit keinginan-mu sedangkan engkau sudah
memberi kepada kami lebih dari banyak.
Sumber: Facebook Muhammad Shidqi
Sumber: Facebook Muhammad Shidqi