hidayatullah |
Penulis: Sunardian
Wirodono
Atorcator.Com -
Ini saya kutipkan beberapa, yang mudah kita temu di internet, agar
kutbah-kutbah Jumat-nya, jika mau kutbah, lebih keren:
MENJUAL ILMU
PADA PENGUASA
Kebinasaan bagi
umatku (datang) dari ulama su’, mereka menjadikan ilmu sebagai barang dagangan
yang mereka jual kepada para penguasa, masa mereka untuk mendapatkan
keuntungan bagi diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberikan keuntungan
dalam perniagaan mereka itu [HR al Hakim].
MENUKAR
KEBODOHAN SEBAGAI ILMU
Ibnu Rajab al
Hambali mengatakan bahwa Asy Sya’bi berkata “Tidak akan terjadi hari kiamat
sampai ilmu menjadi suatu bentuk kejahilan dan kejahilan itu sebagai bentuk ilmu.
Ini semua termasuk dari terbaliknya gambaran kebenaran [kenyataan] di akhir
zaman dan terbaliknya semua urusan”.
MEMBURU HARTA
DAN TAHTA
Mereka adalah
ulama agama untuk membedakan antara mereka dan ulama dunia, mereka adalah ulama
jahat yang dengan ilmunya bertujuan untuk kesenangan dunia, mendapatkan pangkat
dan kedudukan pada penduduk [lihat Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Ad
Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Asyfiya, hal. 70 dan Sayyid Muhammad Al
Husaini Az Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqien bi Syarhi Ihya’i Ulumudin, hal
348].
SOMBONG DENGAN
BANYAKNYA PENGIKUT
Penuntut ilmu
ketiga adalah orang yang kesetanan. Ia menjadikan ilmunya sebagai jalan untuk
memperkaya diri, menyombongkan diri dengan kedudukan, dan membanggakan diri
dengan banyaknya pengikut. Ia masuk terperosok ke banyak lubang tipu daya
karena dengan ilmunya itu harapan hajat duniawinya terpenuhi. [lihat Imam Al
Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]
BERGAYA DENGAN
PAKAIAN ULAMA
Ia di tengah
kehinaan itu merasa dalam batinnya memiliki tempat mulia di sisi Allah karena
ia bergaya dengan gaya ulama dan berpenampilan soal pakaian dan ucapan
sebagaimana penampilan ulama di saat ia secara lahir dan batin menerkam dunia
semata. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]
TIDAK MAU
BERTOBAT
Orang ini
termasuk mereka yang celaka dan dungu lagi terpedaya duniawi. Tidak ada harapan
pertobatan, karena dirinya merasa sebagai orang baik (muhsinin). [lihat Imam Al
Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]
SOMBONG
DIPERMAINKAN NAFSUNYA
Sementara
nafsunya saat demikian mempermainkan dirinya, menghadirkan impian, memberi
harapan, mendorongnya untuk mengungkit-ungkit atas ilmunya di sisi Allah, dan
memberinya ilusi bahwa ia lebih baik dari pada sekian banyaknya hamba
Allah yang lain [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]
DISORIENTASI
INTELEKTUAL
Tak memiliki
integritas pribadi dan tak memiliki tanggungjawab intelektual. Sebab
orientasinya hanya duniawi, sehingga menyalahgunakan ilmunya demi tujuan
materialistik. Dari Abu Hurairah,Rasulullah ﷺ bersabda,”Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya
diharap adalah wajah Allah, tetapi jika ia mempelajarinya hanya untuk mencari
harta benda dunia, ia tidak akan mendapati wangi surga di akherat nanti [HR.
Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2 : 338].
MENYALAHGUNAKAN
ILMU
Siapa yang
makan dengan memperalat ilmu, Allah membutakan kedua matanya (atau wajahnya di
dalam riwayat Ad Dailami), dan neraka lebih layak untuknya [HR Abu Nu’aim dan
Ad Dailami]
DIPERBUDAK
SETAN DAN HAWA NAFSU
Bencana bagi
umatku (datang) dari ulama su’, yaitu ulama yang dengan ilmunya bertujuan untuk
mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka
adalah tawanan setan. Ia telah dibinasakan oleh hawa nafsunya dan dikuasai
kesengsaraannya. Siapa saja yang kondisinya demikian, maka bahayanya terhadap
umat datang dari beberapa sisi. Dari sisi umat: mereka mengikuti ucapan-ucapan
dan perbuatan-perbuatannya. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam Faydh al Qadir VI/369]
MEMBELA
PENGUASA ZOLIM
Ia memperindah
penguasa yang menzalimi manusia dan gampang mengeluarkan fatwa untuk penguasa.
Pena dan lisannya mengeluarkan kebohongan dan kedustaan. Karena sombong, ia
mengatakan sesuatu yang tidak ia ketahui. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam
Faydh al Qadir Syarah Jami’ Shogir Imam Syuyuthi, VI/369]
MEMBUAT TIPU
DAYA
Hati-hatilah
terhadap tipu daya ulama su’. Sungguh, keburukan mereka bagi agama lebih buruk
dari pada setan. Sebab, melalui merekalah setan mampu menanggalkan agama dari
hati kaum mukmin. Atas dasar itu, ketika Rasulullah ﷺ ditanya tentang sejahat-jahat makhluk . Beliau menjawab, Ya Allah
berilah ampunan”. Beliau menyebut sebanyak tiga kali, lalu bersabda,”mereka
adalah ulama su’”. [Hujjatul Islam Imam al Ghazali]
MENJILAT
PENGUASA
Ulama su’ orang
bergelar ulama atau intelektual yang menjilat penguasa dan menjadikan kaum
kafir sebagai teman karib serta menafsirkan al Qur’an sekehendak nafsunya.
Dengan bahasa Umar Bin Khathab, ulama su’ adalah mereka yang munafik tapi
berilmu. | dikutip dari berbagai sumber di internet dan buku.