Penulis: KH. DR. Miftah el-Banjary, MA
Atorcator.Com - Sebelumnya pada artikel bagian I, saya sudah menyingkapkan
simbol dan makna Pyramid bagi raja-raja Fir'aun sejak keluarga dinasti Fir'aun
Khufu, Khafre, hingga Menkaura'.
Nah, bagian ke-2 saya akan menghubungkan dengan simbol
segitiga Pyramid yang seringkali diasosiasiakan dan diidentikkan dengan gerakan
organisasi rahasia dunia, Illuminati dan Freemansonry atau organisasi
sejenisnya.
Benarkah ada hubungan simbolis antara Pyramid Fir'aun dengan
gerakan organisasi rahasia dunia, semacam Illuminati dan Freemansonry? Seperti
apa hubungan semiotikanya?
Pada bagian I tulisan saya, saya tekankan intinya, Pyramid
dibangun dalam rangka keyakinan akan konsep "Life after Death"
sekaligus simbol kekuasaan "Unlimited" penguasaan segala penjuru arah
mata angin.
Dalam sejarahnya pula, Piramida dibangun oleh penganut pagan
dan penyembah berhala serta penganut satanisme termasuk para penyihir pada masa
lalu.
Keturunan dinasti Firaun yang menganggap dirinya tuhan kepada
Nabi Ibrahim hingga berani membunuh dengan cara membakarnya namun gagal, juga
dinasti Firaun sebagai pembantah Nabi Musa hingga ingin membunuhnya, sampai
dikejar menyebrangi Laut Merah, adalah dinasti yang membuat piramida di Mesir
ini.
Dalam hubungan simbolik kekinian, simbol Pyramid
diasosiasikan sebagai simbol penyembahan terhadap dewa-dewa Raja Fir'aun atau
simbol kekuasaan Unlimited sekaligus penyembahan terhadap kekuasaan Satanisme.
Pada masa modern, penggambaran simbol ini yang paling
terkenal terdapat pada bagian belakang lambang Amerika Serikat, yang dipakai
pada uang kertas satu dolar Amerika Serikat. Simbol bangunan piramida juga
dibuat di banyak gedung-gedung dan monumen.
Pada piramida, Elite Illuminati diwakili oleh batu teratas
dari piramida dan anggotanya oleh batu-batu dibawahnya.
Bentuk piramida dipakai para elit Illuminati pada masa lalu
yang diwakili oleh batu-batu yang disusun bertumpuk berbentuk piramida, yang
mana batu-batu itu memaknai kesakralan bangunan batu tersebut.
Kaitannya dengan Illuminati: Kehadiran piramida biasanya
mewakili struktur komando dari atas kebawah (the top-down command structure)
dari Illuminati penguasa semesta.
Teori ini telah menjadi lebih utama menyusul maraknya gerakan
Occupy Wall Street yang menyebut para penguasa sebagai ‘Satu Persen’.
Kaitannya dengan Illuminati Bavaria: Piramida ini tampil
mencolok di Gedung Sidang Illuminati Minerval di Bavaria (Minerval Assemblies
of the Bavarian Illuminati).
Sebuah karpet diletakkan di lantai ruangan yang menampilkan
Pyramid diapit oleh huruf D dan P pada masing-masing sisinya. (Deo próximo –
Tuhan sudah dekat) dan ada batu-batuan yang tersebar di dasar piramida.
Piramida yang belum selesai dibangun menandakan tujuan dari
Ordo Serene (Serene Orde) yang belum tuntas.
Dengan bekerja sama, Illuminati mampu membuat langkah besar
menuju penyelesaian tugas mereka untuk kemuliaan Grand Architect.
Kaitannya dengan Freemasonry: The George Washington Masonic
National Memorial di Virginia, dibatasi oleh piramida dengan tujuh tingkatan.
The House of the Temple, yaitu Markas Besar untuk Dewan
Tertinggi yurisdiksi bagian selatan dari wilayah Scottish Rite Masonry juga
dibatasi oleh piramida yang belum selesai.
Selain itu, sama seperti simbol “mata satu”, simbol piramida
juga banyak dipakai oleh para penganutnya sebagai simbol perusahaan-perusahaan,
kode tangan oleh artis-artis, terlihat juga simbol ini pada banyak acara
televisi, pada film kartun hingga di film Hollywood.
Mereka para penganutnya berasal dari lintas agama,
kepercayaan, ideologi dan negara, tapi mereka memiliki tujuan yang sama dalam
suatu kelompok rahasia atau secret societies, yaitu ingin mengontrol atau
mengatur dunia.
Sekarang lagi ramai-ramainya perbincangan hangat yang sangat
kontraversial mengenai adanya dugaan penggunaan simbol-simbol illmuninati pada
bagian masjid al-Safar di Bandung.
Konon katanya gaya arsitektur masjid tersebut sangat sarat
dengan simbol segitiga yang diidentikkan "hidden symbolic" yang biasa
dipergunakan oleh organisasi rahasia Illumimati dan Freemansonry.
Apakah fenomena itu hanya kebetulan atau ada unsur
kesengajaan? Meskipun hal itu telah dibantah sendiri oleh Ridwan Kamil, namun
publik juga berhak menilai, bukan?
Wallahu 'alam.
- KH. DR. Miftah el-Banjary, MA Penulis National Bestseller | Dosen | Pakar Linguistik Arab & Sejarah Peradaban Islam | Lulusan Institute of Arab Studies Cairo Mesir.