Penulis: KH. DR. Miftah
el-Banjary, MA
Atorcator.Com - Al-Qur'an hanya menyebut nama Fir'aun berulang-ulang lebih
dari 35 kali. Namun, al-Qur'an tidak pernah merinci detail Fir'aun yang mana
dimaksudkan, sebab Fir'aun tidak lebih dari gelar bagi raja-raja Mesir.
Dalam kajian Egyptology atau penelitian sejarah Fir'aun
terdapat lebih dari 300 penguasa raja Fir'aun dari generasi keluarga pertama
hingga terakhir. Dan dari sekian banyak penguasa itu, terdapat 40 orang raja
yang bergelar Fir'aun.
Jadi siapa sesungguhnya Fir'aun yang dimaksudkan oleh
al-Qur'an, apakah hanya satu orang, dua orang atau kesemuanya penguasa Mesir?
Saya pernah melakukan kajian ringan dan menemukan kesesuaian
tahun bahwa ternyata Ramses II yang diduga sebagai Fir'aun yang bertikai dengan
Nabi Musa, bukan Fir'aun yang membantai anak-anak bayi Bani Israel dan mengasuh
bayi Musa.
Kok kenapa bisa gitu ya ustadz?
Ya begitulah al-Qur'an memang pengajarannya hanya secara
simbolik dan memberikan universal, tanpa bermaksud menebarkan kebencian atau
memalukan diri si pelaku kejahatan itu sendiri, sehingga hanya disebut
simbol-simbol gelar dan kekuasaanya saja, tidak menyerang secara personalnya.
Nah pertanyaannya kemudian, kalau kenapa bukan Ramses II
ustadz? Bagaimana logika sejarahnya?
Sebab, Ramses II hanya hidup dalam rentang tahun 1279-1213 SM
atau usianya sekitar 66 tahun.
Sedangkan nabi Musa sewaktu menemui dan mendakwahi Fir'aun
diperkirakan antara usia 55 tahun atau 60 tahun.
Hal ini bisa kita hitung sejak nabi Musa remaja yang menampar
salah seorang laskar Fir'aun yang berlaku kasar terhadap salah seorang pekerja
Bani Israel.
Pukulan itu mengakibatkan laskar itu mati seketika. Jadi bisa
dibayangkan usia remaja Nabi Musa ketika itu kisaran antara usia 15 tahun
hingga 20 tahun.
Akibatnya, Fir'aun murka terhadap anak asuhnya Musa. Musa
melarikan diri ke Madyan; perbatasan antara Mesir dan Yerussalem, menikahi
putri Nabi Syu'aib, dan mengembalakan kambing serta menetap di Madyan hampir 40
tahun lamanya.
Ketika ada perintah mendakwahi Fir'aun, kemungkinan besar
usia Nabi Musa sudah kisaran 55 atau 60 tahunan.
Dengan kalkulasi itu, sulit kita logikakan bahwa Ramses II
yang ditemui usianya sama dengan Nabi Musa, atau selisih lebih tua 6 tahun.
Jadi, tidak mungkin seusia 6 tahun Ramses II sudah memerintah
dan berkuasa memerintahkan pembunuhan bayi-bayi Bani Israel serta mengasuh Nabi
Musa.
Dapat diduga bahwa Fir'aun yang berlaku lalim membunuhi bayi
Israel itu ayahnya Ramses II, yaitu Seti I yang berkuasa dari tahun 1294-1279
SM.
Sedangkan Fir'aun yang menolak ajaran Musa adalah putranya,
Ramses II. Ramses II ini pulalah yang berseteru hingga akhirnya ditenggelamkan
di laut Merah, sebab dari jasadnya ditemukan adanya unsur garam yang berbeda
dengan mumi kebanyakan.
- KH. DR. Miftah el-Banjary, MA Penulis National Bestseller | Dosen | Pakar Linguistik Arab & Sejarah Peradaban Islam | Lulusan Institute of Arab Studies Cairo Mesir.