Mengenal dari 7 Karakter Unggul KH Maimun Zubair - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Minggu, Agustus 25, 2019

Mengenal dari 7 Karakter Unggul KH Maimun Zubair

Penulis: Jamal Ma'mur Asmani
Ahad 25 Agustus 2019

Atorcator.Com - Seseorang Akan menjadi sesuatu sesuai karakternya. Karakter adalah kepribadian Dan watak yang merupakan afirmasi sifat, kecenderungan, Dan kebiasaan Harian yang melekat Dan menyatu dalam diri seseorang. Jika karakternya positif, hasilnya positif. Jika negatif hasilnya juga negatif.

Karakter positif jika dilengkapi dengan kata ajektif 'unggul', maka potensi seseorang akan menjulang tinggi menjadi emas yang Mahal Dan dicari semua orang. Karakter emas inilah yang melahirkan prestasi Demi prestasi yang setiap orang kagum Dan terkesima.

Keluarga, lingkungan, teman pergaulan, Dan jaringan adalah faktor yang membentuk karakter tersebut. Jika empat faktor ini positif Dan unggul, maka potensi seseorang Akan melesat kuat Dan sulit terkejar.

Ingat petunjuk di bawah ini:

كل مولود يولد علي الفطرة فابواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه الحديث

Setiap Anak dilahirkan suci, maka kedua orangtuanya yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi (Hadis).

عن المرء لا تسئل واسئل عن قرينه - فإن القرين بالمقارن يقتدي
فإن كان ذا شر فجنبه سرعة - وان كان ذا خير فقارنه تهتدي

Jangan Tanya seseorang secara langsung (tentang sifatnya) tapi tanyalah (lihat-simak) temannya, karena seseorang dengan temannya mengikuti
Jika IA (temannya) jelek, maka jauhilah Ia dengan cepat
Namun jika ia  baik, maka jadikan teman niscaya engkau Akan mendapat petunjuk.

Karakter Unggul KH Maimun Zubair

Menyimak, merekam, Dan mengamati karakter KH Maimun Zubair, ada beberapa karakter Unggul KH Maimun Zubair yang menjadikannya Ulama besar dengan pertolongan Dan Taufiq Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

1. Disiplin

Sulit menjumpai orang sukses yang tidak disiplin. Hampir semua orang sukses dengan prestasi besar lahir dari budaya disiplin yang tinggi. Waktunya penuh dengan kegiatan padat, baik kegiatan pribadi maupun kegiatan masyarakat Dan kenegaraan. Namun, IA mampu menjalani semua jadual tersebut secara disiplin, tepat waktu.

KH Maimun Zubair adalah sosok Kiai dengan jadual mengaji kepada para santri yang sangat padat, jadual dakwah di tengah masyarakat yang padat, jadual mengikuti acara partai yang padat, Dan jadual kenegaraan yang padat.

Semua aktivitas itu dilakukan secara disiplin. Salah satu yang mengagumkan adalah KH Maimun Zubair Tidak menomorduakan mengaji-membaca kitab kepada para santri.
Secapek apapun badan Dan sesibuk apapun kegiatan, tanggungjawab Kiai sebagai Pengasuh Pesantren yang Harus mendidik Dan mengajar santri tetap dilakukan. Ketika Kiai Maimun sudah mengaji, maka seperti terhipnotis oleh kenikmatan ilmu dari kitab yang beliau baca. 

Berjam-jam beliau membaca Dan menjelaskan kandungan makna kitab sampai Tidak terasa.
Maka, benar jika orang disiplin pasti istiqamah Dan istiqamah melahirkan banyak kemuliaan yang tidak disangka-sangka.

حيثما تستقم يقدر لك الله نجاحا في غابر الأزمان

Jika kamu istiqamah (ajek-tetap-konsisten), maka di Masa depan Allah mentakdirkan kesuksesan padamu

الاستقامة خير من الف كرامة

Istiqamah itu lebih baik dari sekedar seribu kemuliaan

2. Himmah Aliyyah

Kesuksesan lahir dari Kombinasi Dua Hal: kesungguhan Dan cita-cita besar (الاجتهاد والهمة العلية). Kesungguhan tanpa cita-cita dapat hasil sedikit. Cita-cita besar tanpa kesungguhan seperti bermimpi di siang bolong. Namun jika keduanya digabung (kesungguhan Dan cita-cita tinggi),  Akan menjadi kekuatan besar dalam mengubah sesuatu yang asalnya biasa menjadi luar biasa.

Pengembaraan intelektual KH Maimun Zubair mulai dari Sarang, Lirboyo, Haramain (Mekah-Madinah) Dan ulama-ulama dunia yang lain menunjukkan tekad Dan semangat kuat beliau yang digerakkan oleh cita-cita luhur untuk mendalami ilmu Dan mengobarkan bendera kejayaan Islam di Masa depan yang penuh tantangan.

Cita-cita besar KH Maimun Zubair dalam membangun peradaban Islam dalam Bidang ilmu, pendidikan, sosial, Kebudayaan, Dan politik kebangsaan dibuktikan dengan Kerja keras Dan semangat pantang mundur.

Kaderisasi dari jalur Anak Dan Santri beliau optimalkan untuk menampakkan fajar Kebangkitan Islam di Indonesia. Sarang dalam perkembangannya tampil sebagai Pusat kajian kitab Kuning, keislaman Dan kebangsaan.

3. Birrul Walidain

Orang besar lahir karena doa dan baktinya kepada kedua orangtua yang membesarkan Dan membimbingnya secara tulus ikhlas.

KH Maimun Zubair Tidak lepas dari sosok sang ayah, KH Zubair Dahlan. Sang Ayahlah yang mendidiknya, membentuk karakternya, Dan mengantarkannya menggapai kesuksesan. Sang Ayah adalah guru pertama Dan utama yang menggoreskan karakter cinta ilmu Dan cinta Ulama.

Dirinya sering diajak ayahnya shilaturrahim kepada ulama-ulama besar, seperti kepada KH Ihsan Jampes yang menulis karya Kitab Sirajut Thalibin Dua Jilid, komentar atas karya Imam Ghazali yang berjudul Minhajul Abidin, Dan kepada ulama-ulama yang lain. Selain mendapatkan ilmu, shilaturrahim kepada para Ulama juga mendapatkan berkah doa Dan menguatkan Alaqah Bathiniyah (hubungan batin) yang sangat Penting dalam konteks ilmu Dan pembinaan akhlak.

KH Maimun Zubair membalas jasa besar orangtua dengan memberi nama pondoknya "Al-Anwar" yang merupakan nama asli Bapaknya sebelum berangkat haji. KH Zubair nama aslinya adalah Anwar.

Setiap khataman ngaji puasa Ramadhan, KH Maimun Zubair selalu mengakhiri dengan tahlil bersama dalam rangka haul Sang Ayah, KH Zubair Dahlan di Maqbarah Sarang. Santri Dan para alumni datang untuk membacakan tahlil dan mengenang perjuangan KH Zubair Dahlan.

Doa kepada kedua orangtua pasti beliau panjatkan setiap saat. Kedua orangtua adalah Keramat bagi anak-anaknya. Berbakti kepada keduanya adalah ibadah yang bernilai luhur Dan agung. Surga Dan neraka Ada di bawah kedua orangtua. Jika keduanya ridla, maka surga menanti Anak. Tapi jika keduanya murka, maka neraka Tidak Sabar menyiksa anak durhaka.
KH Maimun Zubair termasuk Anak Saleh yang selalu berbakti kepada kedua orangtua yang berjasa besar dalam hidupnya.

4. Hubbul Ilmi

KH Maimun Zubair adalah sosok yang mencintai ilmu sepenuh hati, jiwa raga. Salah satu buktinya adalah cintanya beliau kepada aktivitas membaca Dan menulis. Kedua aktivitas ini menjadi kunci seorang ilmuwan dalam mengembangkan ilmu.

KH Maimun Zubair selalu muthalaah kitab (membaca kitab) Dan meluangkan waktu untuk menulis karya-karya yang berkualitas. Beberapa kitab yang ditulis KH Maimun Zubair menunjukkan keluasan Cara pandang Dan cakrawala pemikiran yang jauh ke depan dalam rangka membangun peradaban Islam dengan ilmu Dan karya nyata.

Carilah ilmu dari lahir sampai wafat dipraktekkan betul oleh KH Maimun Zubair sehingga ucapan, tindakan, Dan pergerakannya menjadi rujukan banyak pihak dalam skala Nasional Dan global.

5. Hubbu Shilaturrahim

Relasi luas baik horizontal maupun vertikal lintas sektor KH Maimun Zubair Tidak lepas dari karakter KH Maimun Zubair yang senang shilaturrahim.
Ingat sabda Nabi:

من اراد ان يبسط له في رزقه وان ينسأ له في عمره فليصل رحمه الحديث

Siapa yang ingin rizkinya diluaskan Dan umurnya dipanjangkan, maka sambunglah kerabat/ sanak saudara (Hadis).

Kepada keluarga, teman, Dan tokoh bangsa, KH Maimun Zubair rajin shilaturrahim. Beliau rajin shilaturrahim kepada KH MA Sahal Mahfudh Dan begitu sebaliknya. Beliau rajin bertemu para Ulama, seperti Habib Luthfi, keluarga KH Abdurrahman Wahid yang diwakili Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, tokoh politik, seperti Ibu Megawati Soekarno Putri, Dan lain-lain.

Rumah beliau menjadi saksi sejarah banyaknya tamu yang datang yang kepentingannya berbeda-beda, mulai wali santri, keluarga, tokoh politik, para kiai, Dan lain-lain. Beliau ahli shilaturrahim Dan Rumah beliau menjadi tempat menampung shilaturrahmi seluruh lapisan masyarakat.

6. Hubbul Jihad

Jihad adalah berjuang menegakkan Agama Allah. Jihad Paling besar adalah menanan nafsi (جهاد النفس).

Jihad dalam konteks sekarang berkembang menjadi jihad dalam konteks ilmu, pendidikan, Kebudayaan, media, Dan politik.

KH Maimun Zubair bukan sosok Kiai yang hanya berada di singgasana kekiaian dengan segala privilige-nya. Beliau terjun langsung ke gelanggang politik Nasional dengan berbagai kepentingan pribadi Dan kelompok yang bercampur.

Di tengah kancah pertempuran tersebut, khittah Dan otoritas kekiaiannya yang ramah, teduh, Dan santun dengan lembaran ilmu Agama yang matang Tidak luntur. Sebuah kemuliaan yang tidak semua orang bisa Menjaga Dan merawatnya.

Hubungannya dengan para santri Tidak sekedar lahiriyah, tapi Bathiniyah. Santri-santri yang aktif di berbagai kelompok masyarakat Dan menjadi tokoh Tidak berkurang penghormatannya kepada beliau. Mereka justru menempatkan Kiai Maimun Zubair Sebagai maha guru yang diteladani. Para santri menyebut KH Maimun Zubair dengan sebutan khas "Syaikhina" atau Maha Guru Kami.

Dalam konteks jihad ini, KH Maimun Zubair Punya mental keloporan yang selalu kreatif-inovatif merintis Hal baru yang membawa manfaat bagi umat Dan bangsa.
Ingat hadis Nabi:

من سن سنة حسنة فله اجرها واجر من عمل بها من غير أن ينقص من أجورهم شيئا

Orang yang membuat tradisi baik, maka paginya pahala Dan pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun (Hadis)

Berdirinya Al Anwar 2, 3, Dan 4 Tidak lepas dari mental kepeloporan KH Maimun Zubair.
Biasanya Pondok Pesantren berkembang pada generasi kedua, ketiga atau keempat, tapi KH Maimun Zubair berhasil mengembangkan Pesantren, baik secara kualitas maupun kuantitas, sejak dari generasi pertama, yaitu beliau sendiri.

Kejelian Dan kepiwaian meracik Dan meramu potensi anak-anak Dan santri-santrinya menjadikan KH Maimun Zubair diberikan Allah kesuksesan Dan keberkahan hidup yang melimpah.

7. Ikhlas

Di atas itu semua, KH Maimun Zubair adalah sosok yang ikhlas, yaitu beramal karena Allah, bukan karena ingin dipuji Dan diberi imbalan manusia.

Beliau merasa sedikit amalnya Dan khawatir memikirkan akhir hidupnya, apakah diberi Allah husnul khatimah (happy ending) atau suul khatimah (not happy ending).

Allah akhirnya memberikan tanda-tanda kematiannya husnul khatimah: wafat pada Hari Selasa sesuai yang beliau harapkan, wafat ketika sedang menunaikan ibadah haji, Dan dimakamkan di Ma'la, dekat dengan makam gurunya, Sayyid Alawi Al Maliki Dan Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, Dan tentu saja dekat dengan makam Sayyidatina Khadijah Al Kubra, istri pertama Nabi yang beliau kagumi perjuangan Dan dedikasi kepada Agama Islam.
Semoga Kita para santri mampu meneladani 7 karakter unggul KH Maimun Zubair, sehingga Allah memberikan Kita kesuksesan Dan keberkahan hidup dunia akhirat, Amiin Yaa Rabbal Alamiin.

Mekah, Sabtu, 23 Dzulhijjah 1440 / 24 Agustus 2019, Pukul 11.05 Siang


  • Jamal Ma’mur Asmani Direktur Lembaga Studi Kitab Kuning (LESKA) Pati Jawa Tengah