Penulis: Romli
Selasa 17 September 2019
Cahaya islam |
Atorcator.Com
- Di zaman akhir ini banyak kejadian
atau peristiwa yang memilukan. Dari maraknya kejahatan, kerusuhan dan
sebagainya. Inilah indikator bahwa zaman ini adalah zaman akhir. Kerena diantara
tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah dengan merajalelanya kejahatan.
Namun jika empat pilar dunia masih
kokoh berdiri maka insyaallah dunia ini juga masih kokoh. Adapun empat pilar dunia
yang termaktub dalam kitab Durratun Nashihin (h-47) adalah
sebagai berikut:
قوام الدنيا بأربعة أشياء. أولها بعلم العلماء والثانى بعدل الأمراء
والثالث بسخاوةالأغنياء والرابع بدعوة الفقراء.
Dunia dibangun dengan empat perkara,
yang pertama adalah dengan ilmunya ulama’, yang kedua dengan adilnya penguasa,
yang ketiga dengan kedermawanan orang-orang kaya dan keempat dengan doanya para
fakir miskin.
Itulah empat pilar dunia. Selama
empat pilar tersebut masih tegak berdiri maka hari kebinasaan juga masih belum
waktunya. Oleh karena itu, selagi masih ada waktu untuk bertaubat atas semua
dosa dan memperbaiki atas kesalahan maka gunakanlah waktu ini sebaik mungkin.
Adapun empat pilar tersebut sesuai
dengan keterangan ulama' adalah sebagai berikut:
Pertama, ilmu orang-orang alim (ulama'). Ulama’ merupakan sebutan bagi
orang-orang tertentu yang memiliki pengetahuan agama yang mempuni. Selain itu,
ulama’ merupakan orang-orang yang integritas keimanan dan ketakwaan yang kokoh.
Eksistensi ulama’ sangat berpengaruh
pada peradaban bangsa khususnya bangsa Indonesia. Sebab ulama’ mendedikasikan
dirinya pada negara dan bangsa sesuai dengan kapasitasnya, yaitu mengarahkan
dan membimbing bangsa ke jalan yang lurus sesuai ajaran Islam.
Maka layak sekali manusia menghormati
ulama’ yang masih tersisa di negeri ini. Dan senantiasa belajar dan mengamalkan
ilmu dari para ulama’, sebelum Allah mencabut ilmu itu. Karena cara Allah
mencabut suatu ilmu adalah dengan mewafatkan para ulama’.
Rasulullah bersabda: sesungguhnya
Allah tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hambaNya, akan tetapi
Allah mengangkat ilmu dengan wafatnya para ulama'. Ketika tersisa lagi seorang ulama’pun maka manusia
bertanya kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang
bodoh) berftwa tanpa ilmu. Mereka sesat menyesatkan. (HR. Bukhari)
Kedua, keadilan pemimpin. Setiap orang pasti mengingkan pemimpin yang
adil, baik pemimpin secara struktural seperti pemimpin negara, sampai tingkat RT,
maupun pemimpin non struktural seperti pemimpin rumah tangga sampai pemimpin
untuk dirinya sendiri.
Sebagai seorang muslim kita dituntut
untuk bisa meneladani kepemimpinan Rasullullah dan khulafa ar-rasyidin terutama
Umar bin Khattab. Rekam jejak beliau menunjukkan bagaimana jiwa seorang leader
yang sesungguhnya.
Potret kepemimpinan beliau yang
dikagumi banyak kalangan adalah pemimpin yang tegas dan pemberani hingga beliau
dijuluki asadullah (singa Allah). Walaupun terkenal sebagai sosok yang
tegas beliau juga memiliki jiwa sosial yang tinggi, rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap rakyatnya. Beliau juga lebih mengutamakan rakyatnya dari pada
golongannya sendiri bahkan dari dirinya sendiri.
Di Indonesia salah satu pemimpin
yang dapat dijadikan panutan adalah alm. BJ. Habibi yang kepergiannya menghadap
sang Ilahi menyisakan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia pada khususnya. Beliau juga bisa dikatakan paket komplit. Di
samping itu beliau adalah sosok inspiratif yang mengintegrasikan imtek dan imtaq,
sehingga banyak jasa-jasanya yang dapat dinikmati oleh semua elemen masyarakat,
di antaranya demokrasi.
Ketiga, kedermawanan para kaya dan konglomerat. Salah satu bentuk
mensyukuri nikmat Tuhan yang tiada tara ini adalah dengan bersedekah. Berbagi
tidak menjadikan harta kita menjadi miskin justru akan semakin bertambah dan
bertambah. Di samping itu sedekah mendatangkan keberkahan hidup sehingga hidup
damai dan tenang dan malas berbuat keburukan.
عن النبى صلى الله عليه وسلم : الصدقة تسد سبعين بابا من السؤ. (درة
الناصحين : ٣٦٠)
Dari Nabi SAW: sedekah menutup tujuh
puluh pintu keburukan.
Sosok inspiratif dari kalangan
sahabat yang terkenal kaya raya dan dermawan adalah Abdurrahman bin Auf.
Kedermawanan beliau akan selalu dikenang sepanjang masa. Konon beliau adalah pengusaha
keju dan mantega yang sukses. Beliau berkontribusi besar terhadap pembiayaan setiap
peperangan sehingga beliau mendapatkan doa secara khusus dari Nabi sehingga
kakayannya semakin melambung tinggi.
Keempat, doanya para fakir miskin. Hal yang paling memungkinkan yang dapat
dilakukan oleh orang fakir miskin adalah berdoa. Karena berdoa tidak memerlukan
ilmu yang tinggi, keadilan apalagi kekayaan. Cukup iman dan keyakinan itu sudah
cukup. Di dalam hidup yang penuh keterbatasan ekonomi dan finansial namun tetap
bersabar adalah modal utama diterimanya doa.
Sosok inspiratif yang memiliki kontribusi
besar dalam hal kemiskinan adalah Abdurrahman bin Shake Ad-Dausi Al-yamani. Mungkin
kebanyakan orang merasa asing dengan nama itu. Namun ketika nama lainnya
disebutkan pasti semua orang mengetahuinya. Siapa beliau? Abu Hurairah. Dijuluki
Abu Hurairah kerana beliau sangat menyayangi seekor kucing.
Beliau adalah sahabat Nabi yang
paling miskin. Lantas kemiskinan beliau tidak menjadikan dirinya hina. Akan
tetapi beliau memanfaatkannya untuk hal-hal yang sangat baik. Dimana kaum
Muhajirin sibuk dengan dagangannya sementara kaum Anshar sibuk dengan
pertaniannya. Karena beliau sangat miskin lantas beliau tidak punya dagangan
dan pertanian sehingga beliau lebih banyak menghabiskan waktu bersama
Rasulullah. Sehingga beliau terkenal paling banyak menghafalkan hadis di antara
para sahabat yang lainnya. Pada masanya beliau menghafalkan hadis sebanyak 5.374
buah hadis.
Itulah empat pilar kokohnya dunia.
Keempatnya wajib kita jaga dan lestarikan bersama. Sebab, dikatakan pula:
ولولا علم العلماء لهلك الجاهلون ولولا سخاوة الأغنياء لهلك الفقراء ولولا
دعاء الفقراء لهلك الأغنياء ولو لا عدل الأمراء لأكل بعض الناس بعضا كما ياءكل
الذئب الغنم (درة الناصحين:٤٨)
Seandainya
tidak ada ilmunya ulama’ maka celaka orang-orang bodoh dan jika tidak ada kedermawanan
orang kaya maka celaka orang-orang fakir miskin dan jika tidak ada doanya orang
fakir miskin maka celaka orang-orang kaya dan jika tidak ada keadilan pemimpin
maka sebagian manusia akan memangsa sebagian manusia yang lain bagaikan serigala
yang memangsa kambing.
Oleh karena itu, jika hal tersebut
terjadi maka berarti pilar-pilar dunia sudah roboh dan hancur dan tunggulah
kehancuran dunia ini. Semuga kita kembali pada ilahi dalam keadaan yang khusnol
khatimah. Ya’ rabbal alamin.
Romli Santri Pondok Pesantren Darul Istiqomah Batuan Sumenep