Sabtu 28 September 2019
Atorcator.Com - Penceramah yang kerap melontarkan kata-kata kotor dan kasar Sugi Nur Raharja atau Gus Nur, dalam orasinya di Aksi Mujahid 212, meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Menurutnya, mundurnya Jokowi yang dinilai tidak baik memimpin Indonesia, akan membuat masyarakat bahagia.
Atorcator.Com - Penceramah yang kerap melontarkan kata-kata kotor dan kasar Sugi Nur Raharja atau Gus Nur, dalam orasinya di Aksi Mujahid 212, meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Menurutnya, mundurnya Jokowi yang dinilai tidak baik memimpin Indonesia, akan membuat masyarakat bahagia.
Seperti dilansir dari viva "Kalau
mundur sekarang, saya yakin umat, rakyat Indonesia ini, walaupun
sesakit-sakitnya hatinya, akan memaafkan," ujar Gus Nur.
Ia menyampaikan, sebagai pemimpin negara, Jokowi seharusnya mengedepankan syariat atau nilai-nilai Islam. Namun, diutamakannya paham liberal dan kapitalisme dinilai memberi masalah untuk negara.
"Pemimpin seharusnya memuliakan tauhid," ujar Gus Nur.
Gus Nur juga mengemukan, Indonesia harus secepatnya berpindah ke nilai-nilai tauhid. Hal itu dinilai solusi semua permasalahan bangsa.
"Enggak usah ibu kotanya yang dipindah, cara berpikirnya yang dipindah. Dari liberal ke syariah. Dari sekuler pindah ke syariah. Dari riba pindah ke syariah. Dari rentenir dunia pindah ke syariah. Dari makar ke Allah pindah ke takwa kepada Allah," ujar Gus Nur.[TribunSantri}
Ia menyampaikan, sebagai pemimpin negara, Jokowi seharusnya mengedepankan syariat atau nilai-nilai Islam. Namun, diutamakannya paham liberal dan kapitalisme dinilai memberi masalah untuk negara.
"Pemimpin seharusnya memuliakan tauhid," ujar Gus Nur.
Gus Nur juga mengemukan, Indonesia harus secepatnya berpindah ke nilai-nilai tauhid. Hal itu dinilai solusi semua permasalahan bangsa.
"Enggak usah ibu kotanya yang dipindah, cara berpikirnya yang dipindah. Dari liberal ke syariah. Dari sekuler pindah ke syariah. Dari riba pindah ke syariah. Dari rentenir dunia pindah ke syariah. Dari makar ke Allah pindah ke takwa kepada Allah," ujar Gus Nur.[TribunSantri}