Kamis 17 Oktober 2019
15:33
tirto |
Atorcator.Com - Akhir-akhir ini, acara ustaz Abdul Somad sempat
mendapat pembatalan di beberapa tempat, salah satunya di Universitas Gadjah
Mada (UGM). Rencananya, ulama kondang itu akan mengisi acara dengan tema
Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan
Indonesia pada Sabtu, 12 Oktober 2019.
Namun, acara itu batal digelar. Pembatalan dilakukan sesuai
dengan permintaan dari pihak pimpinan UGM. Menurut Kepala Bagian Hukum dan
Protokol UGM, Iva Ariani ada sejumlah alasan di balik pembatalan tersebut. “Hal
tersebut (pembatalan diskusi Ustaz Abdul Somad) dilakukan untuk menjaga
keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan non akademik dengan jati diri UGM.
Keterkaitan antara acara dan pembicaranya,” ucap Iva, dikutip dari VIVAnews.
Menanggapi pembatalan tersebut, UAS pun santai. Pada saat
diwawancara secara eksklusif oleh tvOne, ia mengungkapkan bahwa menyampaikan
tausiyah bukan seperti artis yang kejar target. "Jadi saya diundang, ya
saya datang. Kalau kebetulan saya dibatalkan, ya ke tempat lain yang saya
katakan 'nanti ya, kalau yang ini batal'," ujarnya.
Sejak kemajuan teknologi, bagi UAS tempat di mana ia
tausiyah enggak terlalu penting. Sebab, tausiyahnya bisa disebarluaskan lewat
berbagai media. "Jadi ketika saya tausiyah di UII Jakarta, toh nanti
kawan-kawan yang di UGM akan menonton, menyaksikan", katanya.
Presenter Balques Manisang menanyakan sikap UAS yang
terlihat santai ketika beberapa acaranya dibatalkan. Sebelum pembatalan di UGM,
diketahui tablig akbar UAS di Pondok Pesantren (Ponpes) Achsaniyyah di Desa
Pedawang, Kudus, Jawa Tengah juga dibatalkan.
"Saya rasa, dari dulu saya juga begitu (santai). Di
Kudus saya tetap datang karena dari awal niatnya untuk penggalangan dana untuk
anak-anak autis. Jadi begitu batal, kita tetap sampaikan uang yang ada dan
peletakan batu pertama," ungkap UAS.
Meski begitu, ia akui punya kekhawatiran soal itu. Bukan
khawatir tentang dirinya, tapi UAS memikirkan 120 orang anak penyandang autis
enggak berdosa yang memanjatkan doa. Doa mereka bisa menghadang pihak yang
membatalkan acara tersebut. "Semoga Allah mengampuni," kata UAS.
UAS juga dipuji atas sikapnya yang tenang dalam menghadapi
terpaan dan terus move on. Menanggapi komentar tersebut, UAS pun menjawab,
"Kalau kita marah-marah, ngamuk, masalah enggak akan selesai. Kalau saya
marah sekali, umat akan marah tiga kali. Sekali hentakan, gelombangnya luar
biasa. Seperti itu, maka kita serahkan pada Allah SWT, tapi tetap ada usaha,
tetap ada ikhtiar".
UAS juga menaruh perhatian khusus untuk mahasiswa
penyelenggara acara di UGM. "Kemudian adik-adik yang membuat acara itu
harus dijaga semangatnya, jangan sampai down. Ketika dia down, 'Ah,
saya udah tobat, saya udah berhenti narkoba, berhenti pacaran tapi ternyata
ustaz begini. Ya sudah, mabuk lagi’. Nah, kacau kita," katanya.
Menambahkan sambil bercanda, UAS bilang kalau sampai mereka
batal taubat, dia cuma mau menanggung dosanya sedikit. "Tapi kalau mereka
balik nakal lagi, saya mungkin dapat dosanya 15 persen saja, yang 85 persen
yang batalin itu," tutupnya [VIVA]