CNN |
Atorcator.Com - Tiga organisasi mahasiswa Papua dan Papua Barat di
Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi di Anjungan Papua Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jumat (4/10) menyerukan perdamaian di Wamena dan
Jayapura, Papua.
Beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan aksi ialah Himpunan Mahasiswa Kaimana (Himaka), Ikatan Mahasiswa se-Papua (Imasepa) dan Himpunan Mahasiswa Manokwari (Himawari). Salah satu perwakilan mengutarakan permohonan maaf kepada warga luar Papua yang tinggal di Wamena, atas akibat yang harus ditanggung dalam konflik di sana.
Beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan aksi ialah Himpunan Mahasiswa Kaimana (Himaka), Ikatan Mahasiswa se-Papua (Imasepa) dan Himpunan Mahasiswa Manokwari (Himawari). Salah satu perwakilan mengutarakan permohonan maaf kepada warga luar Papua yang tinggal di Wamena, atas akibat yang harus ditanggung dalam konflik di sana.
Ia berharap agar permasalahan ini lekas selesai. "Kami
dari mahasiswa Kaimana yang studi di Jabodetabek menyampaikan permohonan maaf
kepada saudara kami yang di luar papua dan menjadi korban di Jayapura dan
Wamena. Semoga ini semua cepat selesai," Ketua Himaka Moytuer
Boymasa.
Para mahasiswa juga menyerukan perdamaian di Wamena dan Jayapura, Papua, yang beberapa hari terakhir dilanda kerusuhan.
Dalam aksinya, para mahasiswa secara bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa persatuan dan nasionalisme.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9) menyebabkan 32 orang meninggal, 67 orang luka-luka dan ratusan rumah, ruko, serta kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua. Banyak penduduk dari daerah lain terpaksa meninggalkan Wamena karena merasa terancam.
Para mahasiswa juga menyerukan perdamaian di Wamena dan Jayapura, Papua, yang beberapa hari terakhir dilanda kerusuhan.
Dalam aksinya, para mahasiswa secara bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa persatuan dan nasionalisme.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9) menyebabkan 32 orang meninggal, 67 orang luka-luka dan ratusan rumah, ruko, serta kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua. Banyak penduduk dari daerah lain terpaksa meninggalkan Wamena karena merasa terancam.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
mengungkapkan setidaknya ada 3.000 penduduk Wamena, Kabupaten Jayawijaya,
Papua, yang mengungsi ke Jayapura dampak kerusuhan di daerah tersebut.
Titik-titik penampungan yang dipakai untuk mengungsi di Jayapura antara lain adalah gedung Mapolres, Komando Distrik Militer, dan beberapa rumah ibadah setempat.
Moytuer berharap pemerintah dan aparat yang bertugas terus bergerak dan mengambil langkah yang tepat meredam konflik.
Titik-titik penampungan yang dipakai untuk mengungsi di Jayapura antara lain adalah gedung Mapolres, Komando Distrik Militer, dan beberapa rumah ibadah setempat.
Moytuer berharap pemerintah dan aparat yang bertugas terus bergerak dan mengambil langkah yang tepat meredam konflik.
"Kami berharap pemerintah mengambil keputusan yang tepat agar konflik di Papua segera tertangani dengan baik. Supaya saudara kita tidak lagi bermasalah dan yang enggak punya kesalahan tidak jadi korban," kata Moytuer.
Sejauh ini, menurut Moytuer, kondisi di Wamena dan Jayapura
sudah mulai membaik. Kendati begitu ia meminta pemerintah dan aparat terus
melakukan sinergi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Selain itu Moytuer meminta agar masyarakat di Wamena dan Jayapura bisa menghentikan konflik. Menurutnya konflik di Wamena dan Jayapura tidak memiliki dampak positif dan hanya menimbulkan korban. [Source CNN]
Selain itu Moytuer meminta agar masyarakat di Wamena dan Jayapura bisa menghentikan konflik. Menurutnya konflik di Wamena dan Jayapura tidak memiliki dampak positif dan hanya menimbulkan korban. [Source CNN]