Ahad 20 Oktober 2019 18:35
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah resmi dilantik di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Usai dilantik, Jokowi memberikan pidato pertamanya di periode kedua.
Dalam pidato pertamanya, Jokowi mengungkapkan cara kerja
menteri-menterinya yang belum memuaskan.
"Seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah
dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah
selesai. Kalau ditanya, jawabnya Program sudah terlaksana Pak. Tetapi, setelah
dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum
menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, dengan cara kerja menteri yang tak maksimal membuat
Indonesia sulit terlepas dari ketertinggalan.
Jokowi kembali mengingatkan, untuk menteri-menteri
selanjutnya yang terpilih untuk benar-benar bekerja semaksimal mungkin.
"Sekali lagi, yang utama itu bukan prosesnya, yang
utama itu hasilnya. Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim
pesan melalui SMS atau WA. Ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered,
artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin
sent," kata Jokowi.
"Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya
sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi
adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program
dirasakan oleh masyarakat," Jokowi menambahkan.
Dengan dibantu menteri-menterinya, Jokowi menginginkan
Indonesia terlepas dari angka kemiskinan. Bahkan, Jokowi menargetkan Indonesia
masuk dalam lima besar negara ekonomi terbesar di dunia.
"Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto
Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi
dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana,"
kata Jokowi.
Mimpi Jokowi itu bukan tanpa perhitungan yang matang.
Menurutnya, target tersebut sudah dikalkulasikan dan perhitungannya dirasa
masuk akal.
"Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut
sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," ucap Jokowi. {Source: Suara]